PIER Universitas Paramadina

Belajar Demokrasi Bersama Konrad Adenauer Stiftung, Jerman

Foto bersama dengan Dinas Pendidikan dan peserta


Bertempat di Hotel Aston Solo, sejumlah 30 orang guru di Kota Surakarta mendapatkan kesempatan langka, belajar tentang demokrasi bersama Yayasan asal Jerman, Konrad Adenauer. Akrab disebut sebagai Konrad Adenauer Stiftung (KAS).

Acara bertajuk Pelatihan Guru untuk Pendidikan Demokrasi ini direncanakan akan berlangsung selama tiga hari. Pembukaan dilakukan pada hari ini 13 Agustus 2024 dan akan ditutup pada Kamis, 15 Agustus 2024.

Acara dibuka oleh Hermansyah, S.Pd., M.Si. selaku Kasubag Tata Usaha Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII Provinsi Jawa Tengah. Dalam sambutannya, ia menghimbau para guru untuk fokus pada kegiatan ini. “Ini kegiatan resmi, ada izin dari dinas pendidikan dan kebudayaan provinsi Jawa Tengah dan anda semua telah mendapat tugas dari kepala sekolah masing-masing, karenanya lupakan sejenak urusan sekolah. Fokus ikuti pelatihan dan serap semua hal yang disampaikan untuk kemudian di tularkan di sekolah masing-masing.”

Sementara itu, Konrad Adenauer Stiftung adalah sebuah yayasan politik di Jerman yang memiliki kedekatan dengan Partai Uni Kristen Demokrasi (CDU). Nama yayasan ini merujuk pada sosok pribadi yang sangat berpengaruh di Jerman, Konrad Adenauer. Beliau adalah pendiri partai CDU sekaligus pejabat kanselir pertama Republik Federal Jerman. Hal ini diungkapkan oleh Cyntia Tri Putri, yang hadir dalam pembukaan mewakili Pimpinan KAS Kantor Perwakilan Indonesia dan Timor Leste.

Cyntia juga memaparkan terkait kiprah KAS di Indonesia. Kantor KAS di Indonesia telah resmi dibuka semenjak tahun 1968. KAS, memiliki perhatian pada isu demokrasi, hukum dan HAM, pembangunan ekonomi, politik dan lain-lain yang menjaga dan meninggikan martabat manusia. Dalam pengembangan programnya, KAS berpegang pada tiga prinsip: Kebebasan, keadilan, dan solidaritas.

Program Pelatihan Guru untuk pendidikan Demokrasi adalah salah satu program yang dijalankan oleh KAS bekerjasama dengan Paramadina Institute for Education Reform (PIER) Universitas Paramadina,

Direktur PIER Universitas Paramadina, Djayadi Hanan. Ph.D, yang juga hadir dalam pembukaan menyampaikan terkait isi kegiatan ini. “Sesuai nama judul kegiatan, pelatihan ini memiliki dua sisi penting yaitu demokrasi dan pendidikan. Agar tumbuh baik, demokrasi perlu diajarkan kepada generasi muda Indonesia sebagai calon pemimpin masa depan.”

Mengingat sebaran siswa yang begitu luas, maka dipilihlah guru sebagai kelompok strategis yang memungkinkan untuk melakukan pendidikan demokrasi kepada siswa melalui pelajaran yang diampunya. Caranya, dengan mengintegrasikan nilai demokrasi pada mata pelajaran. itulah alasan, mengapa program ini dirancang dan ditujukan kepada guru

 


0 Komentar

Tulis Komentar